Di tengah gempuran teknologi dan kehidupan digital, mengenalkan anak pada alam dan keberlanjutan bisa jadi pengalaman yang membekas dan bermakna. Salah satu aktivitas sederhana namun sarat nilai adalah membuat kompos. Selain menyenangkan, proses ini mengajarkan anak soal daur ulang alami, tanggung jawab lingkungan, dan pentingnya tidak membuang sembarangan sisa makanan.
Kenapa Kompos? Edukasi Ramah Lingkungan Sejak Dini
-
Kompos adalah hasil penguraian bahan organik seperti sisa sayur, buah, dan daun kering.
- Anak bisa belajar bahwa sampah organik tidak harus dibuang, tapi bisa jadi sesuatu yang bermanfaat
- Mengajarkan siklus alam dan bagaimana tanah "memakan kembali" sisa makhluk hidup
- Mendorong kebiasaan memilah sampah dan berpikir kritis soal limbah rumah tangga
Peralatan Sederhana yang Aman untuk Anak
Membuat kompos tidak membutuhkan alat mahal atau berbahaya.
- Gunakan ember plastik atau tong bekas berlubang
- Sediakan sekop kecil, sarung tangan anak, dan wadah sampah organik di dapur
- Ajak anak menghias wadah kompos dengan gambar, stiker, atau cat ramah lingkungan
Bahan Kompos: Kenalkan Mana yang Boleh dan Tidak
Libatkan anak dalam proses memilah bahan sisa yang bisa dikomposkan.
- Ya: kulit buah, potongan sayur, daun teh, ampas kopi, daun kering
- Tidak: tulang, daging, produk susu, minyak, atau plastik
Gunakan momen ini sebagai sesi diskusi kecil tentang apa yang bisa kembali ke tanah dan apa yang tidak.
Proses Menyenangkan: Dari Menumpuk hingga Menunggu
Anak bisa dilibatkan dalam setiap tahap:
- Menumpuk sisa organik dan bahan kering secara bergantian
- Menyiram sedikit air jika bahan terlalu kering
- Membalik kompos seminggu sekali sambil mengamati perubahan warna dan bau
- Beri papan kecil atau jurnal untuk mencatat perubahan dan kapan kompos mulai siap digunakan.
Mengamati Alam: Tempat Belajar yang Hidup
Saat proses berjalan, anak bisa:
- Melihat cacing tanah atau mikroorganisme lain bekerja
- Mengamati suhu kompos yang menghangat (pertanda proses berlangsung)
- Mencium perbedaan bau: dari sisa makanan menjadi aroma tanah segar
- Ini bisa jadi pelajaran sains alami langsung dari halaman rumah
Gunakan Hasil Kompos untuk Menanam
Ketika kompos sudah matang, gunakan untuk menanam sayuran atau bunga bersama anak.
- Tanam cabai, tomat, atau kangkung di pot kecil
- Biarkan mereka bertanggung jawab menyiram dan memantau pertumbuhan
- Anak akan merasakan hasil nyata dari proses daur ulang yang mereka lakukan sendiri
Tambahkan Cerita dan Imajinasi
Agar makin menyenangkan:
- Buat cerita tentang “pasukan pengurai tanah” seperti cacing atau mikroba yang bekerja setiap malam
- Gambar siklus kompos di papan atau buat stiker yang bisa ditempel anak di toples kompos
- Tonton film atau baca buku anak bertema lingkungan untuk memperkuat pengalaman belajar

0 Komentar