Kuliner Nostalgia: Kreasi Ulang Jajanan Jadul dengan Sentuhan Modern

Jajanan jadul memiliki tempat khusus di hati banyak orang—mengingatkan pada masa kecil, suasana pasar tradisional, atau jajanan sekolah yang legendaris. Kini, para pelaku kuliner dan pecinta dapur rumahan mulai menghadirkan kembali jajanan tersebut dengan tampilan, rasa, atau teknik penyajian yang lebih modern tanpa menghilangkan keasliannya.

Transformasi Tampilan: Estetika Masa Kini untuk Cita Rasa Lama

Jajanan seperti kue lapis, klepon, atau onde-onde kini tampil dengan gaya kekinian—misalnya dalam bentuk mini, warna pastel, atau plating elegan. Penggunaan cetakan modern, garnish edible flower, atau box kemasan kekinian memberi nilai tambah visual tanpa mengubah identitas rasa.

Eksperimen Rasa dan Isian Kekinian

Isian klasik seperti kelapa dan gula merah kini mulai divariasikan:

  • Klepon isi cokelat lumer atau matcha.

  • Kue cubit dengan topping keju mozzarella, boba, atau red velvet.

  • Es jadul seperti es doger atau es goyobod dipadukan dengan es krim homemade atau biskuit Oreo. Kombinasi ini membuat rasa jajanan tradisional makin relevan di lidah generasi muda.

Kemasan Jajanan Jadul ala Café dan Hampers

  • Kemasan memegang peran penting dalam menciptakan kesan modern.

  • Gunakan box transparan, label custom, atau kertas kraft untuk gaya rustic.

  • Tambahkan stiker bertema vintage-modern untuk memperkuat identitas visual.

  • Jajanan seperti serabi, lemet, atau kue cucur bisa dijadikan isi hampers cantik untuk oleh-oleh khas nostalgia.

Adaptasi Resep Tradisional agar Lebih Sehat

Sebagian pelaku kuliner juga membuat versi lebih sehat dari jajanan jadul:

Mengganti tepung terigu dengan tepung bebas gluten atau tepung mocaf.

Menggunakan gula kelapa, stevia, atau madu sebagai pemanis alami.

Mengukus daripada menggoreng, atau menggunakan santan rendah lemak.

Dengan cara ini, nostalgia bisa dinikmati dengan lebih sadar dan ramah kesehatan.

Workshop dan Kelas Online Bertema Jajanan Jadul Modern

Kelas memasak bertema jajanan tradisional modern mulai digemari. Peserta tak hanya belajar membuat, tapi juga mengeksplorasi sejarah kuliner Indonesia.

  • Kelas membuat wingko babat versi mini isi keju

  • Pelatihan membuat es puter dalam varian rasa baru

  • Workshop plating jajan pasar untuk café atau usaha rumahan. Hal ini membuka peluang bisnis sekaligus melestarikan kuliner warisan budaya.

Posting Komentar

0 Komentar